Traveling

Main-main ke Studio Alam Gamplong, Lokasi Shooting Film Sultan Agung dan Bumi Manusia

Kalian kalau pada main ke Jogja, biasanya pada main kemana nih? Taman sari? Kraton? Jalan-jalan di area Malioboro? Ke area Merapi? Main ke pantai di daerah Gunung Kidul? Atau, foto foto di hutan pinus? Aku yakin banget nih pasti yang pernah main ke Jogja udah pernah dateng ke tempat-tempat yang aku sebutin. Untuk yang sering bolak balik liburan ke Jogja beberapa kali dalam setaun biasanya lebih paham nih tempat tempat wisata di Jogja daripada warga lokal kayak aku.

Buat yang pengen main ke Jogja dalam rangka menambah stock foto untuk di upload di Instagram, ada satu tempat lumayan baru dan bagus buat kalian datengin nih. Jaraknya gabegitu jauh dari pusat kota Jogja, akses jalannya gampang dan bagus, ditambah lagi view menuju kesana yang baaaaguus banget, so beautiful kayak aku 🙂 haha gapapa ya muji diri sendiri, namanya juga #selflove. Menurutku tempat ini gaboleh kalian lewatin sih, namanya adalah Studio Alam Gamplong.

Processed with VSCO with a6 preset

Bekas Lokasi Shooting Film

Studio Alam Gamplong ini adalah bekas tempat shooting film Sultan Agung dan Bumi Manusia. Awalnya Studio Gamplong ini hanya lapangan desa yang luas, yang kemudian disulap sedemikian rupa menjadi kawasan bergaya abad ke-16 untuk keperluan shooting film. Gileee bener bener disulap jadi bagus banget. Ya namanya juga buat film, pasti harus all out semuanya lah ya. Nah setelah shooting film selesai, setting studio alam ini tidak dihancurkan begitu aja, namun dibuka untuk umum dan dijadikan tempat wisata.

Processed with VSCO with a6 preset

Lokasi Studio Alam Gamplong

Studio Alam Gamplong ini terletak di Pedukuhan Gamplong, Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY. Rute menuju kesini cukup gampang kok, cuma lurus lurus terus aja dari jalan wates sampe ke arah sedayu, terus belok kanan ke arah pasar klangon. Nah disepanjang jalan ini viewnya bagus banget sih, sawah sawah gitu. Apalagi kita kesitunya sore sore jadi gak panas. Cuciii mata bangeeeet. Pokoknya ya gitu lah ya teman teman ikutin google maps gampang. Terbukti aku gak kesasar untuk sampai kesini. Yay!

Studio Alam Gamplong ini berada di area pedesaan, jadi kita bakal ngelewatin rumah rumah warga juga. Kalau kalian udah liat area yang ramai dengan kendaraan motor, mobil, dan juga bis, itu artinya kalian udah mau sampai. Areanya parkirnya emang luas sih, bis gede aja bisa banget. Tarif parkirnya seikhlasnya. Kalau mau bayar 10ribu boleh banget. Setelah parkir, kita langsung nyebrang menuju ke pintu masuk. Harga tiket masuknya sampai saat tulisan ini di post sih masih seikhlasnya, belum dipatok harga pastinya berapa. Jam bukanya adalah jam 08.00 sampai 19.00. Kalau kalian bawa kamera, kalian harus punya permit card dengan cara menulis identitas kalian di buku yang tersedia dan membayar 10ribu/kamera. Kalo kamera HP mah gamasalah. Kamera iPhone 11 juga sama aja ya, gadiitung biarpun cakep juga hasilnya. Nanti kalau mau keluar, permit cardnya dikembalikan, tapi uangnya engga.

Processed with VSCO with a6 preset

Replika Keraton Mataram dam Mini Hollywood di Yogyakarta

Studio Alam Gamplong ini itungannya lumayan baru sih, diresmiinya sekitar bulan Juli 2018 oleh Presiden Joko Widodo dan menjadi salah satu spot wisata baru yang cukup menarik perhatian. Cukup baru kan? Atau aku aja yang baru tau? Hahah. Btw tempat ini disebut-sebut sebagai ‘Mini Hollywoood’ loh. Wuidiiih emang kayak gimana sih Studio Alam Gamplong ini?

Processed with VSCO with a6 preset

Studio Alam Gamplong ini merupakan replika dari Keraton Mataram ketika berada di Pleret, Bantul. Duh jadi inget jaman SD dulu pernah dikasih tugas suruh nonton serial Sultan Agung yang tayang tiap malam jumat di TVRI terus suruh bikin rangkuman ceritanya. Beberapa bangunan semi permanen seperti gerbang keraton Kerajaan Mataram, pendopo ageng dan pendopo alit keraton, jembatan kayu semua ada disana.

Processed with VSCO with a6 preset

Selain replika Keraton Mataram, ada juga replika toko toko jaman dulu, hotel, motel, bar, toko sepatu, bakery, toko alat tulis, penjahit, pluuuuusss kereta dan relnya juga yang beneran bisa jalan dan dinaikin. Untuk tarifnya aku kurang tau karena tidak bertanya :”) berikut akan ku upload beberapa fotoku selama disana.

Processed with VSCO with a6 preset

Processed with VSCO with a6 preset

Processed with VSCO with a6 preset

Processed with VSCO with a6 preset

Duh ternyata banyak juga ya fotonya. Btw ini belom seberapa karena banyak spotnya. Mungkin harusnya fotonya ku collage. Foto foto dibanyak spot tuuuh melelahkan dan bikin lapeeer cuuuy ternyata. Tapi kalau kalian kelaperan, di area parkiran banyak yang jual makanan dan minuman kok. Bahkan di area Studionya pun ada tempat jajan juga, dan kalian bisa duduk duduk di meja dan kursi yang sediakan. Kisaran harganya aku kurang tau sih, soalnya ga nyobain.

Tips dari aku kalau kalian mau kesini adalah usahakan kesini pada sore hari biar gak terlalu panas. Soal harinya lebih baik ketika weekdays agar tidak ramai. Soal outfit, pakailah apapun yang kalian mau, no need feel too much or anything. Banyak banget yang pada kesini dengan outfit yang lumayan niat, kok. Bahkan aku sempet denger *eaa nguping* mba mba yang nyesel gabawa kamera sambil bilang “ini lho liat aku udah dandan niat banget”. Oiya disini juga bisa buat prewed loh, aku liat beberapa temenku pada prewed disini. Untuk tarfinya sendiri aku kurang tau tapiii hehehe.

Gimana? Kira kalian pada tertarik gak nih untuk main ke tempat ini?

Culinary, Review

Nyobain Menu Baru Combo Richeese Black, Versi Dark Mode dari Richeese Factory

Bagi para pecinta makanan pedes pastinya udah gak asing dong ya sama Richeese Factory? Coba sini ngaku anak Jogja yang beberapa tahun kebelakang pernah bela-belain pergi ke Solo naik prameks cuman demi beli Richeese doang? Toss duluuu sini. Maklum ya, dulu pas awal-awal booming memang belum ada Richeese di Jogja. Sekarang mah alhamdulillah udah ada empat cabangnya yaitu di Sudirman, Jogja City Mall, Jalan Parangtritis, dan yang terakhir di Lippo Plaza (ini baru banget, kurang tau sekarang udah buka atau belum).

Setelah belakangan ini orang-orang pada pamer soal Instagram dark mode, Richeese juga ternyata juga gamau ketinggalan dong dengan ngeluarin richeese dark mode alias Richeese Black. Awalnya aku gabegitu penasaran sih sama trend trend makanan kayak gitu, tapi setelah liat banyak meme yang berseliweran di twitter, ditambah foto tangan orang-orang yang pada belepotan item-item abis makan richeese black, aku jadi tergoda untuk nyobain juga.

Menu Richeese Black

Ada beberapa makanan yang masuk kedalam varian Richeese Black ini yaitu Combo Richeese Black, Richeese Black Sauce, Richeese Black Friend Fries *aku gangerti kenapa namanya friend fries instead of french fries?*, Richeese Black Lava, dan Richeese Black Ice Cream, dan Cheesy Fish Bite. Dari semua menu itu warnanya item, kecuali si ayam dan si cheesy fish bitenya. Itu menurut gambar ya manteman, soalnya aku sebenernya cuma pesen Combo Richeese Blacknya dan dapet ayam goreng + saus keju hitam + black lava (plus beli tambahan saus BBQ level 5 dan minta extra cheese as usual).

banner-richeese-black
Source: richeesefactory.com

Terus apasih bedanya sama menu combo fire yang biasanya? Nah kali ini aku mau jelasin beberapa perbedaan yang aku notice dari kedua paket tersebut. 

1. Ga ada saus BBQ dalam menu Combo Richeese Black 

Hal yang paling mencolok dari menu yang kalian dapatkan dari Richeese Black adalah hilangnya saos BBQ khas Richeese dari menu kalian. Buat aku pribadi ini agak disappointing sih, soalnya aku sedoyan itu sama pedes. Aku kirain ayamnya bakalan tetep dikasih saus BBQ tapi warnanya hitam, eh ternyata yang hitam itu cuma kejunya, sedangkan ayamnya ya cuma ayam biasa dengan warna selayaknya ayam goreng richeese dengan rasa yang sama saja. Akhirnya aku tetep pesen saus BBQ lagi seharga kurang lebih Rp 5.500. Sausnya bisa request untuk langsung dicampur sama ayamnya (kayak combo fire) atau dipisah kayak punyaku.

Processed with VSCO with a6 preset
Combo richeese black. Saus BBQ dibeli terpisah diluar paket

2. Warna saus keju jadi hitam

Kalau kalian pesen Richeese Black, keju yang kalian dapet warnanya hitam, bukan kuning kayak biasanya. Sebenernya ini sih inti dan kunci dari Richeese Black yang kalian beli. Tanpa si keju hitam ini, Richeese Black kalian tidak ada bedanya dengan ayam Olive biasa wkwkwk. Ya sama aja kayak Richeese Combo Special lah ya. Karena agak was was sama rasa saus keju hitamnya, jadi saya minta extra cheese yang biasa untuk jaga jaga.

Soal rasa kejunya, aku pribadi ngerasa kayak yang keju hitam isi sedikit lebih asin daripada yang kuning. Gak beda jauh sih sebenernya, so I don’t know it’s just me or..?

Processed with VSCO with a6 preset

3. Minuman kalian juga berwarna hitam, gabisa request varian lain

Kalau biasanya kalian bisa milih antara Pink Lava atau Fruitarian Tea, nah untuk Combo Richeese Black ini menu yang bisa kalian pilih cuma Richeese Black Lava aja. Tapi kalian tetep bisa milih sih mau yang ukuran biasa atau yang gedean dikit. Berhubung aku suka ga abis kalah pesen diupsize, jadi pesen yang ukuran biasa aja.

Processed with VSCO with a6 preset

Soal rasa, black lava ini mirip coca cola. Bedanya, ini agak asem asem gimana gitu, tapi gak seasem fruitarian tea ya. Duh aku gabisa ngedeskripsiin rasanya dengan baik wkwk mon maap. And oh, kalau kalian pesen combo selain richeese black, kalian gak bisa milih black lava ini sebagai minuman kalian ya.

Harga Combo Richeese Black

Berhubung notanya udah ilang, kalau gaksalah sih harganya sama aja kayak Combo Fire Wings yaitu sekitar Rp 39.000. Soalnya kalau aku check di GoFood harganya Rp 42.000, sama kayak combo fire wings gitu hehe. Semoga infonya tidak salah ya manteman. Duh sangat tidak informative memang. Gimana sih nad niat nulis atau kagak wooooooy?

Repurchase or not?

Sejujurnya, setelah mencoba menu baru ini, aku tetep lebih  suka sama combo fire wings level 5. Jadi kalau ditanya mau beli atau tidak? Hmm kemungkinan besar tidak, kecuali kalau ditraktir. Nanti aku tinggal beli saus BBQ level 5 nya aja.

Selain itu, sebenernya aku agak terganggu dengan warna item item yang nempel di gigi dan nyelip disela-sela kuku, kayak jorok aja gitu jadinya. Agak serem juga gaksih kalau misal gasengaja kena baju? Apalagi aku clumsy sekali. Kalau noda yang di jari sih cukup dijilat dan disedot sedot mulut juga mayan ilangt (api ini versi jorok ya wkwk), kalau noda di baju entahlah gampang ilang atau engga.

Tapiiii kalau soal rasa keseluruhan enak enak aja kok. Ya kayak kalau kalian pesen Richeese Combo Special gitu lah. Saranku sih kalau mau makan ini mendingan di take away aja biar lebih bebas makannya.

Buat yang mau nyobain, selamat mencoba yaa. Buat yang udah nyobain, please let me know what you think of it 😉